Selamat Datang : Kantor Urusan Agama Pusaka Kedungbanteng : Jl.Raya Kedungbanteng No.376 Kedungbanteng Kode Pos: 53152 - No.Telp : (0281) 6840430 - Whatsapp : 0851 35965020 - Email : kua.kedungbantengg@gmail.com

Pentingnya Silaturahmi

lbh perisai kebenaran

(Sebuah Refleksi Idul Fitri 1446 H/2025 M).

Silaturahmi berasal dari dua kata dalam bahasa Arab: "Silah" yang berarti hubungan, dan "Rahim" yang berarti kasih sayang.

Dalam konteks Islam, silaturahmi mengacu pada menjaga hubungan kasih sayang dan persaudaraan dengan sesama manusia, terutama dengan keluarga dan kerabat. 

Islam sangat menekankan pentingnya silaturahmi, baik dalam Al-Quran maupun hadits Nabi Muhammad SAW.

Silaturahmi adalah mempererat tali persahabatan yang sering dilakukan, terutama bagi umat Islam saat sedang melaksanakan hari raya seperti pada hari Raya Idul Fitri ini. 

Banyak sekali keuntungan dan manfaat yang bisa didapatkan dari ajaran Allah dan RasulNya terkait silaturahmi ini. 

Silaturahmi menurut Syariah juga merupakan praktik utama karena dapat membantu menghubungkan berbagai hal yang telah terputus. 

Hal  ini sebagaimana dalam salah satu hadits:  

لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِيء وَلَكِنَّ الْوَاصِلَ الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا 

“Bukanlah bersilaturahmi orang membalas kunjungan atau pemberian, tetapi yang bersilaturahmi adalah yang menyambung apa yang putus.” (HR Bukhari).

FADHILAH SILATURAHMI

Manfaat silaturahmi menurut Islam

1. Mendekatkan diri kepada Allah SWT. Menjalin silaturahmi adalah cara untuk memenuhi perintah Allah. Dalam hadits disebutkan:

       إِنَّ اللَّهَ خَلَقَ الْخَلْقَ حَتَّى إِذَا فَرَغَ مِنْهُمْ قَامَتِ الرَّحِمُ فَقَالَتْ هَذَا مَقَامُ الْعَائِذِ بِكَ مِنَ الْقَطِيعَةِ قَالَ نَعَمْ أَمَا تَرْضَيْنَ أَنْ أَصِلَ مَنْ وَصَلَكِ وَأَقْطَعَ مَنْ قَطَعَكِ قَالَتْ بَلَى قَالَ فَذَاكِ لَكِ (HR Bukhari Muslim).

2. Menjaga kerukunan dan keharmonisan. Silaturahmi menjaga kerukunan dan keharmonisan dengan memaafkan kesalahan. Orang yang memutus silaturahmi dianggap perusak dan tidak masuk surga, sebagaimana hadits:

       لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعُ  (HR Bukhari dan Muslim).

3. Dijauhkan dari api neraka. Silaturahmi adalah salah satu amalan yang menjauhkan dari neraka. Hadits menyebutkan:

        تَعْبُدَ اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمَ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ وَتَصِلَ الرَّحِمَ (HR Bukhari dan Muslim).

4.Menjadi makhluk yang mulia. Menjalin silaturahmi menjadikan seseorang dicintai oleh Allah dan dianggap memiliki akhlak mulia. Hadits menyebutkan:

       أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى أَفْضَلِ الْأَخْلَاقِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ تَعْفُو عَمَّنْ ظَلَمَكَ وَتَصِلُ مَنْ قَطَعَكَ وَتُعْطِي مَنْ مَنَعَكَ (HR Ibnu Majah, At Tirmidzi).

5. Memperpanjang umur dan melapangkan rezeki. Silaturahmi dapat memperpanjang umur dan melapangkan rezeki. Hadits menyebutkan:

          مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ (HR Bukhari – Muslim).

6. Mendapatkan rahmat. Allah memberikan rahmat kepada orang yang menyambung silaturahmi dan memutus rahmat bagi yang memutusnya. Hadits menyebutkan:

          الرَّحِمُ مُعَلَّقَةٌ بِالْعَرْشِ تَقُولُ مَنْ وَصَلَنِي وَصَلَهُ اللَّهُ وَمَنْ قَطَعَنِي قَطَعَهُ اللَّهُ.  (HR Abu Dawud).

7. Masuk surga. Silaturahmi merupakan salah satu amalan yang membawa pahala besar, termasuk masuk surga. Hadits menyebutkan:

       يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلَامَ وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَصِلُوا الْأَرْحَامَ وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ. (HR Ibnu Majah).

8. Menghibur kerabat. Silaturahmi dapat menghibur dan membantu kerabat yang membutuhkan.

9.Menggugurkan dosa. Berjabat tangan saat silaturahmi dapat mengampuni dosa sebelum berpisah. Hadits menyebutkan:

       إِذَا الْتَقَى الْمُسْلِمَانِ فَتَصَافَحَا حُطَّتْ عَنْهُمَا ذُنُوبُهُمَا كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا (HR Abu Daud dan at-Tirmizi)

10. Memperluas ilmu dan hikmah hidup. Silaturahmi memperluas wawasan dan ilmu melalui interaksi dengan orang lain.

Manfaat silaturahmi untuk kesehatan fisik dan mental

1. Mengurangi stres dan cemas. Silaturahmi mengurangi stres dan kecemasan dengan berbagi cerita dan membangun ketahanan mental. Membantu menjaga kesehatan mental anggota keluarga.

2. Meningkatkan daya ingat dan mencegah demensia. Sosialisasi membantu menjaga daya ingat dan mencegah demensia melalui interaksi sosial yang aktif.

3. Meningkatkan imun tubuh dan memperpanjang usia. Silaturahmi meningkatkan sistem imun tubuh dan memperpanjang umur dengan memicu hormon kebahagiaan (dopamin, oksitosin, endorfin, serotonin).

4. Membantu memecahkan masalah. Interaksi sosial dapat memberikan ide baru untuk menyelesaikan masalah dan menciptakan peluang bisnis.

5.Menjaga kewarasan dan kesehatan mental. Silaturahmi menjaga kesehatan mental melalui interaksi fisik dan emosional yang positif.

PERINTAH SILATURAHMI

Keutamaan dan perintah silaturahmi

1. Menjadi alasan manusia bisa masuk surga Allah. Hadits menyebutkan:

     يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلَامَ وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَصِلُوا الْأَرْحَامَ وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ (HR Ibnu Majah, At Tirmidzi, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah).

2. Allah memerintahkan silaturahmi dalam Al-Qur’an, surah An Nisa ayat 36:

       وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخ

3. Surah An-Nisa (4:1)

   يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Ayat ini menekankan pentingnya menjaga hubungan silaturahmi sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan menunjukkan kasih sayang antar sesama manusia.

4. Surah Muhammad (47:22-23)

   فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِن تَوَلَّيْتُمْ أَن تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ * أُولَـٰئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَىٰ أَبْصَارَهُمْ

Ayat ini menunjukkan bahwa memutuskan silaturahmi adalah perbuatan yang sangat buruk dan mendapatkan laknat dari Allah.

Hadits Nabi tentang silaturahmi

1. Hadits Riwayat Bukhari

        “مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ" (رواه البخاري)

   Hadits ini menegaskan bahwa menyambung silaturahmi memiliki dampak positif terhadap keberkahan rezeki dan umur seseorang.

2. Hadits Riwayat Muslim

     لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعُ رَحِم" (رواه مسلم)

 Hadits ini memperingatkan bahwa memutuskan silaturahmi adalah dosa besar yang bisa menghalangi seseorang masuk surga.

Qaul Sahabat dan Ulama tentang silaturahmi

1. Ali bin Abi Thalib RA

   صِلَةُ الرَّحِمِ تُطِيلُ الْعُمْرَ وَتُوَسِّعُ الرِّزْقَ وَتَجْلِبُ الْمَحَبَّةَ بَيْنَ الْأَهْلِ"

Ali bin Abi Thalib menekankan bahwa silaturahmi membawa keberkahan dalam hidup, baik dari segi umur, rezeki, maupun hubungan antar keluarga.

2. Ibnu Katsir

   صِلَةُ الرَّحِمِ هِيَ جُزْءٌ مِنَ الْأَخْلَاقِ الْفَاضِلَةِ وَتَعْبِيرٌ عَنْ عِبَادَةِ اللَّهِ. مَنْ يَحَافِظُ عَلَى صِلَةِ الرَّحِمِ سَيَحْصُلُ عَلَى خَيْرٍ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ"

 Ibnu Katsir menegaskan bahwa silaturahmi bukan hanya hubungan sosial, tetapi juga bentuk ibadah yang mendatangkan kebaikan di dunia dan akhirat.

3. Imam Al-Ghazali

   صِلَةُ الرَّحِمِ هِيَ بَابٌ لِنَيْلِ رِضَا اللَّهِ وَمَحَبَّةِ النَّاسِ. دُونَ صِلَةِ الرَّحِمِ، سَيَكُونُ الْقَلْبُ قَاسِيًا وَالْعَلَاقَاتُ ضَعِيفَةً"

Imam Al-Ghazali menggarisbawahi bahwa silaturahmi adalah kunci untuk mendapatkan ridha Allah dan membangun hubungan yang kuat dengan sesama manusia.

PRAKTIK SILATURAHMI

Implementasi dan Praktik Silaturahmi dalam Kehidupan Sehari-Hari. Praktik Silaturahmi dalam Lingkungan Keluarga

1. Mengadakan pertemuan keluarga secara rutin. Mengadakan pertemuan keluarga secara rutin, seperti makan malam bersama atau kumpul keluarga di akhir pekan, dapat mempererat hubungan antaranggota keluarga. Pertemuan ini menjadi waktu yang tepat untuk saling berbagi cerita, masalah, dan kebahagiaan.

2. Menjaga komunikasi yang baik. Komunikasi adalah kunci dalam menjaga hubungan yang harmonis. Selalu berbicara dengan sopan dan penuh kasih sayang, serta mendengarkan dengan penuh perhatian, adalah cara untuk memastikan bahwa setiap anggota keluarga merasa dihargai dan dicintai.

3. Mendukung dan membantu satu sama lain. Anggota keluarga harus saling mendukung dan membantu, baik dalam keadaan suka maupun duka. Ketika ada anggota keluarga yang mengalami kesulitan, bantuan dan dukungan dari keluarga sangat berarti dan dapat menguatkan ikatan keluarga.

4. Memaafkan dan melupakan kesalahan. Tidak ada keluarga yang sempurna, dan setiap orang bisa berbuat salah. Memaafkan kesalahan dan melupakan dendam adalah cara yang efektif untuk menjaga kedamaian dan keharmonisan dalam keluarga.

Praktik silaturahmi dalam masyarakat

1. Berteman dengan tetangga. Berteman dan menjalin hubungan baik dengan tetangga adalah langkah pertama dalam menjaga silaturahmi di lingkungan sekitar. Saling menyapa, mengunjungi, dan membantu tetangga dapat menciptakan lingkungan yang harmonis dan aman.

2. Aktif dalam kegiatan sosial. Mengikuti dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial seperti kerja bakti, pengajian, dan acara kemasyarakatan lainnya adalah cara untuk mempererat hubungan dengan sesama warga. Aktivitas ini juga dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan solidaritas di masyarakat.

3. Menjadi pendengar yang baik. Menjadi pendengar yang baik ketika orang lain berbicara adalah salah satu cara untuk menunjukkan bahwa kita peduli. Mendengarkan dengan empati dapat mempererat hubungan dan menghilangkan perasaan kesepian atau keterasingan yang mungkin dirasakan oleh orang lain.

4. Membantu mereka yang membutuhkan. Membantu orang lain, terutama mereka yang sedang dalam kesulitan, adalah bentuk nyata dari silaturahmi. Bantuan bisa berupa materi, tenaga, atau hanya sekadar memberikan dukungan moral. Tindakan ini dapat membangun hubungan yang kuat dan saling menguntungkan.

Praktik silaturahmi dalam lingkungan kerja

1. Membangun hubungan profesional yang baik. Menjaga hubungan yang baik dengan rekan kerja, atasan, dan bawahan adalah kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang harmonis. Komunikasi yang baik, kerja sama, dan saling menghargai adalah cara untuk membangun hubungan profesional yang kokoh.

2. Saling mendukung dalam pekerjaan. Rekan kerja yang saling mendukung dan membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas akan menciptakan suasana kerja yang lebih positif. Bantuan kecil seperti memberikan saran, membantu menyelesaikan pekerjaan, atau hanya sekadar memberi semangat dapat meningkatkan rasa kebersamaan.

3. Mengatasi konflik dengan bijaksana. Konflik di tempat kerja tidak bisa dihindari, tetapi cara mengatasinya yang menentukan hubungan antar individu. Menyelesaikan konflik dengan cara yang bijaksana, mendengarkan kedua belah pihak, dan mencari solusi bersama dapat menjaga silaturahmi di tempat kerja.

4. Menghargai perbedaan. Setiap individu memiliki karakter dan latar belakang yang berbeda. Menghargai perbedaan dan tidak memaksakan pendapat pribadi adalah cara untuk menjaga hubungan yang harmonis di tempat kerja.

PROBLEMATIK MANUSIA MODERN

Tantangan dan solusi dalam menjaga silaturahmi

1. Kesibukan dan waktu yang terbatas. Tantangan terbesar dalam menjaga silaturahmi adalah kesibukan dan waktu yang terbatas. Solusinya adalah dengan menjadwalkan waktu khusus untuk bertemu atau berkomunikasi dengan keluarga, teman, dan kerabat. Teknologi seperti telepon dan media sosial juga bisa dimanfaatkan untuk tetap terhubung.

2. Perbedaan pendapat. Perbedaan pendapat seringkali menjadi sumber konflik. Untuk mengatasinya, penting untuk selalu bersikap terbuka, mendengarkan dengan empati, dan mencari titik tengah yang bisa diterima oleh kedua belah pihak.

3. Rasa malu atau canggung. Rasa malu atau canggung sering kali menghalangi seseorang untuk memulai atau menjaga hubungan silaturahmi. Mengatasi rasa ini bisa dimulai dengan langkah kecil, seperti menyapa atau mengirim pesan singkat. Lama-kelamaan, hubungan akan semakin akrab dan rasa canggung akan hilang.

4. Jarak geografis. Jarak geografis bisa menjadi penghalang dalam menjalin silaturahmi. Namun, dengan kemajuan teknologi, jarak bukan lagi masalah besar. Video call, media sosial, dan aplikasi pesan instan dapat digunakan untuk tetap terhubung meskipun berada di tempat yang berbeda.

EPILOG

Silaturahmi memiliki peran penting dalam kehidupan, baik dalam konteks agama maupun kesehatan.

Menjaga hubungan baik dengan sesama adalah salah satu cara untuk mendapatkan rahmat Allah dan berbagai kebaikan dalam hidup.

Praktik silaturahmi bisa dilakukan dalam berbagai lingkungan, seperti keluarga, masyarakat, dan tempat kerja.

Semua kebaikan pasti ada tantangannya, namun dengan niat yang tulus serta konsisten, silaturahmi dapat dipelihara. 

Maka secara otomatis pula upaya menciptakan lingkungan yang harmonis, penuh kasih sayang, berkah, baik di dunia maupun di akhirat bisa terwujud.

Mengikuti ajaran Al-Quran dan hadits Nabi, serta nasihat para sahabat dan ulama, akan membantu kita memahami betapa pentingnya hubungan baik dengan sesama.

Untuk menerapkan silaturahmi dalam kehidupan sehari-hari, berikut adalah beberapa langkah praktis yang dapat dilakukan:

1. Mengadakan kumpul keluarga rutin. Mengatur pertemuan keluarga secara rutin, misalnya setiap minggu atau bulan, untuk saling berbagi cerita dan kebahagiaan.

2. Memanfaatkan teknologi untuk berkomunikasi. Menggunakan media sosial, video call, dan pesan instan untuk tetap terhubung dengan keluarga dan teman yang jauh.

3. Membangun kebiasaan menyapa tetangga. Menyapa dan berinteraksi dengan tetangga secara teratur untuk membangun hubungan yang baik dan harmonis di lingkungan sekitar.

4. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial. Mengikuti kegiatan sosial di lingkungan tempat tinggal, seperti kerja bakti, pengajian, dan acara kemasyarakatan lainnya.

5. Menjadi pendengar yang baik. Mendengarkan orang lain dengan penuh perhatian dan empati, serta memberikan dukungan moral saat mereka membutuhkannya.

6. Saling membantu dan mendukung. Menawarkan bantuan kepada orang yang membutuhkan, baik dalam hal materi, tenaga, maupun dukungan emosional.

Semoga terwujud dan bermanfaat. (*).

Kadiv Humas dan Media Pemberitaan Kantor Pusat Lembaga Bantuan Hukum Perisai Kebenaran, Jalan Sukadamai No.31 RT.04 RW.06 Kelurahan Purwokerto Kulon Kecamatan Purwokerto Selatan, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah).

Oleh: Sugiyantoro,S.Ag., P.C.L.E.

KUA Kedungbanteng

3 Komitmen Kantor Kementrian Agama Kabupaten Banyumas - Komitmen Kebersamaan - Komitmen Berprestasi - Komitmen Menjadi Yang Terbaik

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama